'/> Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw 1439 H / 2018 M -->

Info Populer 2022

Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw 1439 H / 2018 M

Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw 1439 H / 2018 M
Puisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw 1439 H / 2018 M

ISRA MI’RAJ

Oleh : Ipan Parhan Anwari

Malam cuek penuh bintang
Dua puluh tujuh rajab malam itu
Melintas ia membawa terang
Masjidil haram,Aqsha,langit ketujuh
Hanya sekejap waktu terlewat
Begitu banyak rahmat
Tentang perjanjian mulia
Tiang utama penyangga agama
Pahala berlimpah dijanjikanNya
Tiada apapun yang Ia harapkan
Tiada apapun yang Ia Inginkan
Hanya semoga sang pencipta mengingatNya
Hanya semoga ada syukur di hati mereka
Begitu beratkah mematuhinya?
Ya Rasulallah,ya Habiballah
Engkau bawa sinar tuhanmu
Ketika gelap alam semesta
Engkaulah cahaya
di tengah kehidupan jahiliyah
Menyampaikan amanah
Engkau pemadam pertikaian
ditengah kehancuran
Shalatlah wahai umat!!
tunaikanlah zakat!!
Alhamdulillah wa syukurillah, Subhanallah wallahu akbar,,,

Isra’
Perjalanan seorang tauladan kita dari masjidil haram menuju masjidil Aqsha dengan memikul tanggung jawab yang luar biasa berat, dalam keadaan dirundung murung alasannya yakni kehilangan orang-orang yang begitu ia cintai (seorang istri dan paman beliau).

Mi’raj
Beberapa tahun kemudian pada dikala yang sama di zaman yang luar biasa berbeda. Seorang utusan Allah, Nabi Muhammad S.A.W. telah berhasil melakukan isra’ dan mi’raj.

Lihat betapa besarnya cinta dia pada umat yang mungkin, yang ia ketahui sekarang hanya bisa membuatnya menangis sedih.
Bagaimana bisa kita membayangkan betapa besar cintanya? Tak seorangpun mampu, tak seorangpun mampu...
50 waktu telah Ia pinta, ia mohon menjadi 45 waktu, menjadi 40 waktu, menjadi 35 waktu, sampai jadinya tanpa memandang rasa lelah akan semua pengorbanannya, menjadi 5 waktu.

DEMI SIAPA?!
Demi umatnya! Kita semua sahabatku sekalian!!

Namun apa?! Apa?!
Tanyakanlah pada diri kalian. Apa jawaban yang bisa kalian berikan pada suri tauladan diri kita? Sekedar 5 waktu tetap tak kamu laksanakan.

Ya Allah, aq malu...
Ya Allah, aq hina...
Seorang pejuang Islam tak kuhiraukan.
Ya Rasul, engkau telah memberi panduan, namun mata, hati dan pikiran kami buta akan hal2 itu.
Kami generasi muda senang berfoya-foya.
Kami generasi muda yang besar hati berzina.
Kami generasi muda yang merasa jago melanggar agama.
Astaghfirullah...

Inikah dunia yang menciptakan kita semua buta akan dunia yang fana?
Aq yakni satu dari 10.000 orang, atau bahkan lebih yang tidak akan siap bila ajalku menjemput beberapa dikala lagi.
Ya Rasul, aq pengikutmu. Aq umatmu.
Namun aq tak bisa melakukan amanatmu.
Aq shalat lima waktu tanpa takut adanya musuh yang siap menusuk pedang padaku. Aq shalat dengan damai ya Allah, namun hatiku tak pernah damai alasannya yakni dosa2ku yang menciptakan aq aib berhadapan denganMu. Dengan RasulMu.
Aq seorang yang kecil di mataMu ya Allah. Tiada apa2nya bila dibandingkan dengan kebesaranmu yang telah mengisi dan melebihi seluruh jagad raya ini ya Allah. Aq yakni sosok kecil yang berlumuran dosa, penuh dengan dosa ya Allah.
Saudara2ku marilah kita bersama2 mengucap syukur. Syukur yang sedalam2nya alasannya yakni seorang rasulullah, nabi Muhammad S.A.W. telah dikirimkan khusus untuk membimbing kita menuju surga. Perhentian yang terakhir bersama-sama.
Marilah bersama kita mengubah hitam kegelapan, menjadi sinar putih yang benderang. Menyongsong masa depan bersama naungan Islam.
Advertisement

Iklan Sidebar