Memohon pertolongan kepada Allah SWT untuk hal-hal yang besar, tidak ringan dan sepele, dan dirasa tidak mungkin harus tetap kita lakukan. Dan kita harus yakin bahwa jikalau Allah berkehendak, tidak satu hal pun yang tidak mungkin bagi Allah. Itu juga yang dialami oleh Nabi Musa dan pengikutnya knorma dan etika tiba-tiba maritim di hadapannya terbelah menjadi dua dan member jalan baginya. Apa doa yang diucapkan Nabi Musa knorma dan etika itu?
Sewaktu nabiyullah Musa AS di kejar kejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya,sampai di tepi pantai pun Nabi Musa kudang kecepengungan dan memohon kepada Allah SWT semoga di selamatkan dari kejaran Fir’aun.
Allah berfirman kepada Musa AS untuk memukul tongkatnya ke air laut. Namun sesudah tiga kali, Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke maritim ternyata tidak ada reaksi sama sekali. Nabi Musa pun berseru “Maha suci Engkau ya Allah….sesungguhnya fir’aun telah erat untuk membunuh kami” Dan tiba tiba Malaikat Jibril tiba dan berkata : ‘Wahai Musa sebelum engkau memukulkan tongkat itu ke laut, maka berdo’a lah engkau dengan kalimat :
الّلهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَإِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلّا بِاللهِ الْعَلِيّ الْعَظِيْمِ
”ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA’AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM”
ALLAHUMMA LAKALHAMDU …. “Ya Allah, segala puji bagi-Mu”.
WA ILAIKAL MUSYTAKA …. “Hanya kepadamu, Ya Allah, kami berkeluh kesah”.
WA ANTAL MUSTA’AAN…. “Engkaulah daerah meminta pertolongan”
WA LAA HAWLA WALAA QUWWATA ‘ILLAA BILLAHIL’ALIYYIL’ADZHIM ……. “Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha tinggi dan Maha Agung”
Nabi Musa pun mengucapkan do’a itu dan memukulkan tongkatnya kembali ke maritim merah, dan tiba tiba dasar maritim meninggi menjadi dangkal dari air maritim dan angin bertiup kencang sehingga membelah lautan merah.
Dalam riwayat yang lain disampaikan Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: ”Rasulullah saw bersabda: ”maukah kalian saya ajarkan beberapa kalimat yang telah diucapkan oleh Nabi Musa as knorma dan etika ia mengarungi lautan bersama Bani Israil?”
Lalu kami berkata: ”tentu ya Rasulullah”
Nabi bersabda: ”ucapkanlah oleh kalian, ”ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA’AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM”
Syekh Al-A’masy berkata: ” maka saya tidak pernah meninggalkan kalimat do’a itu sejak saya mendengarnya dari saudara kandungku, ialah Al-Asadiy Al-kufiy, dan ia mendapatkan dari Sayyidina Abdullah ra.”
Syekh Al-A’masy berkata: ”telah tiba kepadaku AAt —sebangsa malaikat— ia berkata: ”wahai sulaiman masukkan pada do’a tersebut dengan kalimat ini: WA NASTA’INUKA ‘ALA FASAADI FIINA WA NAS’ALUKA SOLAAHA AMRINAA KULLIHI”
(dan kami memohon pertolongan-Mu atas kerusakan yang ada pada kami, dan kami memohon kepada-Mu kebaikan urusan kami seluruhnya).
Itulah doa yang diucapkan oleh Nabi Musa AS knorma dan etika dalam keadaan terdesak dan rasanya tidak ada jalan lain lagi baginya dan pengikutnya untuk meloloskan diri dari Fir’aun. Tapi Allah Maha Kuasa, Dia bisa mengakibatkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi MUNGKIN. Silahkan diamalkan untuk doa hajat yang sangat besar yang dirasa tidak ringan dan sepele terwujud tapi yakin dengan proteksi Allah akan terwujud.
Advertisement