Artikel berisi pola makalah lengkap, pola cover makalah, pola kata pengantar makalah, pola daftar isi makalah dan seterusnya yang dikupas secara lengkap.
Makalah merupakan masakan sehari-hari bagi para pelajar maupun mahasiswa. Bagi kau yang gres mulai masuk Sekolah Menengan Atas atau perkuliahan niscaya masih galau bagaimana cara menciptakan makalah yang baik dan benar. Padahal tugas-tugas makalah sudah menumpuk dari banyak sekali mata pelajaran.
Banyak juga pelajar dan mahasiswa yang sudah sering menciptakan pola makalah namun belum mengerti bagaimana makalah yang baik dan benar. Padalah semua dituntut untuk menciptakan makalah yang tepat sesuai aturan.
Sobat sharing tidak perlu galau lagi. Karena dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas mengenai cara menciptakan makalah yang baik dan benar. Tidak hanya itu, di artikel ini juga tersaji contoh-contoh makalah yang kau butuhkan.
Sebelum berlanjut membahas mengenai cara menciptakan makalah, ada baiknya kau pahami apa itu pengertian makalah. Jangan hingga kau belum tahu apa perbedaan antara artikel, makalah, paper, dan jurnal. Sebab masing-masing karya tulis tersebut mempunyai struktur dan ciri yang berbeda.
Isi Artikel
- 1 Pengertian Makalah
- 2 Cara Membuat Makalah Disertai Contoh Makalah
- 3 Contoh Makalah Bahasa Indonesia Secara Utuh PDF
- 4 Kesalahan yang Sering Terjadi Dalam Menulis Makalah
Pengertian Makalah
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) makalah yakni goresan pena resmi mengenai suatu pokok bahasan yang disusun untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan. Dan biasanya sering diterbitkan.
Kemudian berdasarkan Bapak Tanjung dan Ardial (ahli bahasa) makalah yakni suatu karya ilmiah yang memuat pemikiran suatu topik duduk kasus tertentu dan ditulis dengan cara sistematis, disertai dengan analisis yang rasional dan objektif.
Sedangkan berdasarkan Surakhmad, makalah semua jenis kiprah kuliah yang wajib diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil karangan atau sebagai pembahasan buku wacana suatu pokok permasalahan.
Ciri-ciri Makalah
Makalah mempunyai ciri-ciri tertentu, sehingga makalah tidak sama dengan karya ilmiah yang lain menyerupai jurnal, artikel atau paper. Berikut ini yakni ciri-ciri makalah dari segi isi pembahasan di dalamnya. Ciri makalah dari segi penulisan ataupun strukturnya ada di poin berikutnya.
- Makalah berisi kajian literatur atau laporan suatu kegiatan di lapangan yang sesuai dengan pokok bahasan suatu mata pelajaran atau mata kuliah tertentu.
- Isinya mendemonstrasikan pemahaman si pemakalah wacana suatu permasalahan teoritik yang kemudian dikaji dengan menerapkan prosedur, teori, dan prinsip yang berafiliasi dengan mata kuliah atau mata pelajaran.
- Menggambarkan kemampuan si pemakalah dalam meramu banyak sekali teori dan informasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Oleh karenanya makalah harus benar-benar disusun dengan tepat oleh si pemakalah dengan memperhatikan EYD, tata bahasa, etika menulis, etika mengutip serta cara menyimpulkan gagasan.
- Memiliki sistematika yang paten. (dalam sub potongan selanjutnya akan dibahas mengenai sistematika penulisan makalah yang baik dan benar). Tidak menyerupai karya sastra atau karya seni yang mempunyai sistematika bebas. Lihat contoh makalah!
Jenis-jenis Makalah
Berdasarkan sumber pokok pembahasannya, jenis-jenis makalah dibagi menjadi 3 yaitu makalah induktif, deduktif dan campuran.
- Makalah Induktif yakni makalah yang dalam penyusunannya berdasarkan hasil data empiris yang didapatkan dari penelitian di lapangan, tentunya yang masih relevan dengan pokok bahasan. Disebut makalah induktif lantaran dikembangkan dengan pola induksi, yakni diawali dengan hal-hal yang bersifat khusus kemudian disimpulkan menjadi hal yang umum. Artinya kalimat utama berada di selesai paragraf.
- Makalah Deduktif yakni makalah yang dalam penyusunannya berdasarkan kajian teoritis yang diambil dari literatur yang sudah ada. Disebut makalah deduktif karena dikembangkan dengan pola deduksi, yaitu dijelaskan dari hal yang bersifat umum kemudian menuju khusus. Artinya paragraf utama berada di awal paragraf, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pendukung.
- Makalah Campuran yakni gabungan antara makalah induktif dan deduktif, yang mana dasar penyusunannya yakni suatu kajian teoritis dan data empiris. Paragraf-paragraf dalam makalah ini diawali dengan hal yang umum yang diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas bersifat khusus, kemudian ditutup lagi dengan kesimpulan yang bersifat umum. Lihat contoh makalah!
Cara Membuat Makalah Disertai Contoh Makalah
Hal yang sering dipertanyakan sebelum menciptakan pola makalah yakni format pengaturan kertas. Meski cuma sepele kau harus memperhatikan hal ini biar makalahmu tidak dicoret-coret oleh dosen atau guru. hehe 😉 Ikuti poin-poin berikut ini untuk menciptakan pola makalah yang baik dan benar:
- Sampul makalah menggunakan Kertas Buffalo (boleh berwarna)
- Isi makalah menggunakan Kertas A4
- Model huruf: Times New Roman
- Ukuran huruf: 12
- Jarak spasi : 1,5
- Margin
– Atas : 4 cm
– Bawah : 3 cm
– Kanan : 3 cm
– Kiri : 4 cm
Setelah menyiapkan kertas dan memahami format penulisannya, berikutnya akan saya jelaskan mengenai isi makalah. Makalah yang baik dan benar setidak-tidaknya mengandung 8 poin penting berikut ini:
- Cover Makalah
- Kata Pengantar Makalah
- Daftar Isi Makalah
- Pendahuluan Makalah
- Pembahasan Makalah
- Penutup Makalah
- Daftar Pustaka Makalah
- Lampiran Makalah (jika ada yang perlu dilampirkan)
Sebenarnya masih ada lagi poin variasi yang biasanya ditambahkan oleh pemakalah, menyerupai lembar persembahan, motto penulis dan lain-lain. Namun intinya yang wajib yakni 8 poin diatas.
Baiklah, biar kau lebih mengerti, akan saya jabarkan satu persatu poin-poin di atas menggunakan contoh-contoh makalah berikut ini.
Contoh Cover Makalah (sampul depan)
Cover yakni lembar pertama yang menjadi sampul depan makalah. Cover makalah yakni potongan yang pertama dilihat orang, sehingga harus dibentuk sesempurna mungkin. Sebab cover makalah mewakili isi makalah.
Banyak orang yang sudah merasa tahu isi dari sebuah makalah hanya dengan melihat sampulnya. Jangan hingga calon pembaca ilfil dulu melihat sampulmu sebelum membacanya 😉
Langsung saja, cover makalah berisi hal-hal berikut ini.
- Judul makalah: Terletak dibagian atas, ditulis dengan karakter kapital tebal, biasanya berukuran font 14.
- Logo sekolah/kampus/universitas: berada di potongan tengah cover, berukuran sedang dan berwarna sesuai logo sekolah atau kampus.
- Data lengkap penulis: Berisi nama, nomer induk dan kelas/jurusan pemakalah. Jika kelompok maka ditulis semua anggota kelompoknya. Tidak harus karakter kapital.
- Fakultas Kampus atau Sekolah: Jika mahasiswa tulis nama fakultas dan kampusnya. Jika masih Pelajar Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Menengan Atas ya tulis nama sekolahnya.
- Kota dan tahun pembuatan makalah
Semuanya menggunakan font 12 dan menggunakan baris rata tengah. Ada juga yang mengganti logo sekolah atau kampusnya dengan tiga garis vertikal. Itu hanya variasi saja, tidak harus. Lihat contoh makalah!
Sobat sharing niscaya ingin eksklusif lihat bagaimana pola cover makalahnya. Inilah pola cover makalah yang baik dan benar.
Contoh Cover Makalah #1
MAKALAH
LIPID DAN FENILKETONURIA
Dosen pengampu: Akyunul Jannah, S.Si, M.P.
Disusun Oleh :
Samsul Bahri (11630001)
Udi Tyas Toto H.T.A.R (11630000)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
2014
Contoh Cover Makalah #2
MAKALAH
KEDUDUKAN RAGAM BAHASA INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Noor Chozin Aghan, M.A
DISUSUN OLEH
Muhammad Fajar Shodiq
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
FAKULTAS PENDIDIKAN
JURUSAN BAHASA
2017/2018
Contoh Cover Makalah #3
Itulah pola cover makalah yang umum digunakan di kalangan para pelajar dan mahasiswa. Jika kau menemukan pola cover makalah bentuk lain, itu hanyalah variasi. Boleh-boleh saja. Oiya silakan buka contoh cover makalah dan proposal kalau ingin melihat cover bentuk lain.
Contoh Kata Pengantar Makalah
Kata Pengantar yang baik berisi tentang:
- kalimat-kalimat syukur kepada Allah SWT
- ucapan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan makalah
- alasan pembuatan makalah
- harapan dan juga kesediaan mendapatkan kritik dan saran
- Penutup
Itulah hal-hal yang kebanyakan dituliskan dalam kata pengantar. Namun ada juga pemakalah yang menambahkan unsur lain menyerupai doa-doa, kelebihan bahkan kekurangan makalah. Agar semakin faham sebaiknya kau simak pola kata pengantar berikut ini:
Contoh Kata Pengantar Makalah #1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatNya sehingga saya sanggup menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Memahami Pancasila dan Undang-Undang Dasar 19945 Sebagai Dasar Negara” disusun dalam rangka memenuhi salah satu kiprah mata pelajaran PKn yang diampu oleh Bapak Suwardi Syamsi M. H, M. Pd.
Makalah ini berisi wacana makna dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar serta posisinya di dalam penerapan konstitusi di Indonesia. Dalam penyusunannya melibatkan banyak sekali pihak, baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Oleh alasannya itu saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai insan biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar keinginan saya makalah ini sanggup menjadi sarana membantu masyarakat dalam memahami sumber aturan tertinggi di Indonesia yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca sanggup mengambil manfaat dari karya ini.
Malang, 17 Agustus 2017
Penulis
Contoh Kata Pengantar Makalah #2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah pendidikan yang berjudul “Menakar Efektifitas Kurikulum 2013” ini sanggup diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi kiprah selesai mata kuliah Pendidikan Dasar yang diampu oleh Ibu Hj. Asmaul Husna M.Pd.
Pemilihan tema ini didasari atas keresahan penulis terhadap keputusan pemerintah yang sering mengganti kurikulum resmi negara. Seringnya pergantian kurikulum ini menciptakan para pengajar di lapangan tidak memahami dengan benar konsep dasar kurikulum-kurikulum tersebut. Semoga dengan adanya makalah pendidikan ini sanggup membuka pola fikir penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Makalah ini sanggup diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari proteksi dan dukungan dari banyak sekali pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai materi evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini sanggup diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.
Malang, 17 Agustus 2017
Penulis
Itulah pola kata pengantar makalah yang baik. Jika kurang puas, kau bisa buka 20 Contoh Kata Pengantar Makalah
Contoh Daftar isi Makalah
Pasti semuanya sudah paham. Diawal artikel ini pun terdapat daftar isi. Yakni berisi semua point-point yang dibahas dalam makalah yang berfungsi untuk memudahkan pembaca menemukan halaman atau judul yang dituju.
Sedikit berbeda dari daftar ini buku atau novel, di daftar isi makalah terdapat titik-titik sebelum nomer halaman. Di Microsoft Word ada fitur untuk menciptakan halaman dan titik-titik tersebut secara otomatis.
Perhatikan pola daftar isi makalah yang baik dan benar berikut ini:
Contoh Makalah #1 Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 5
1.4 Tujuan …………………………………………………………………..6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teh ………………………………………………………………………. 7
2.1.1 Aspek Botani……………………………………………………….. 7
2.1.2 Kandungan Kimia……………………………………………….. 7
2.1.3 Produk Olahan Teh……………………………………………….8
PENUTUP………………………………………………………………..29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………29
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………….. 30
Contoh Makalah #2 Daftar Isi
Lebih lengkap wacana daftar isi buka Contoh Daftar Isi Beserta Cara Membuatnya Otomatis di Word
Contoh Pendahuluan Makalah (BAB 1)
Biasanya pendahuluan berisi wacana citra secara umum makalah tersebut, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan.
- Latar belakang : Berisi wacana sesuatu hal menarik yang mengakibatkan pemakalah menentukan tema tersebut. Latar belakang menggunakan kaidah piramida terbalik, artinya penulisan dari umum ke yang khusus.
- Rumusan duduk kasus : Berisi wacana duduk kasus apa saja yang akan diungkap dalam makalah. Wujudnya berupa pertanyaan.
- Maksud dan Tujuan : Berisi wacana apa maksud dan tujuan penulisan makalah.
Perhatikan contoh-contoh pendahuluan makalah berikut ini!
Contoh Makalah #1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sangat penting di kawasan republik kita. Besarnya peranan bahasa itu diantaranya bersumber pada ikrar ketiga sumpah perjaka 1928. Tetapi, di samping itu masih ada beberapa alasannya lain mengapa bahasa Indonesia memperoleh kedudukan terkemuka diantara ratusan bahasa nusantara yang masing-masing begitu penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu. Bahasa menjadi penting atau tidak bisa juga didasari patokan menyerupai jumlah penutur, peranannya dan luas penyebarannya sebagai sarana seni sastra, ilmu, serta pengungkap budaya.
Apabila kita menerapkan patokan yang pertama, yaitu jumlah penutur, maka bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, jumlah penuturnya mungkin saja tidak sebanyak bahasa Sunda, bahasa Sunda, atau bahasa Madura. Namun, kalau pada jumlah itu ditambahkan penutur dwibahasawan yang memfungsikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau bahasa kedua, ia memperoleh peringkat pertama diantara jumlah penutur banyak sekali bahasa di Indonesi. Meski demikian, sebaiknya disadari bahwa jumlah penutur orisinil bahasa Indonesia semakin usang akan bertambah.
Patokan yang kedua, yaitu luas penyebaran, jelas memposisikan bahasa Indonesia di baris depan. Sebagai bahasa setempat, bahasa itu digunakan oleh orang di daerah pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau dan Bangka, dan daerah pantai Kalimantan. Sebagai bahasa kedua, penyebarannya sanggup ditemui dari ujung barat hingga ujung timur, begitu juga dari pucuk utara hingga ke batas selatan Indonesia.
Patokan yang ketiga, yaitu melihat kiprahnya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan pengungkap budaya, memperlihatkan citra bahwa bahasa Indonesia sudah menjadi satu-satunya sarana bahasa dalam penyampaian ilmu pengetahuan serta media untuk ekspresi seni sastra dan budaya untuk seluruh warga Indonesia dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Uraian-uraian tadi memperlihatkan citra betapa pentingnya bahasa Indonesia untuk kita. Menurut ketiga patokan itu, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada bahasa-bahasa daerah. Musti dicatat, bahwa kedudukannya yang penting itu semata-mata bukan lantaran mutunya sebagai bahasa, bukan karena besar kecilnya jumlah kosa kata atau keluwesan dalam tata kalimatnya, serta bukan juga lantaran kemampuan daya ungkapnya.
Rumusan Masalah
- Apa itu Ragam Bahasa Indonesia?
- Apa saja jenis Ragam Bahasa Indonesia?
- Apa pentingnya mempelajari Ragam Bahasa Indonesia?
- Bagaimana cara mempelajari Ragam Bahasa Indonesia?
Tujuan
- Untuk mengetahui dan mempelajari Ragam Bahasa secara jelas
- Untuk mengetahui jenis-jenis ragam bahasa Indonesia dan maknanya
- Untuk mengetahui pentingnya mempelajari ragam bahasa Indonesia
- Untuk mengetahui cara mempelajari ragam bahasa Indonesia
Contoh Makalah #2 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Seorangf individu di dalam masyarakat harus mengalami proses sosialisasi biar ia bisa bersikap dan hidup sesuai dengan norma dan atauran yang belaku dalam masyarakat. Bila tak bersosialisasi maka masyarakat sulit untuk berlanjut ke generasi berikutnya. Proses sosialisasi individu di dalam masyarakat merupakan salah satu faktor yang kuat dalam keberlangsungan hidup masyarakat, baik dengan sahabat sebasa, sahabat kerja atau keluarga.
Keluarga yakni miniatur wajah peradaban. Baik dan buruknya suatu masyarakat sanggup dilihat dari unsur-unsur keluarga di dalamnya. Jika banyak keretakan yang terjadi dalam rumah tangga maka akan sangat besar potensi keretakan dan kerusakan dalam peradaban masyarakat. Kita menjadi heran, akhir-akhir ini semakin sering kita dengar wacana kabar perceraian. Baik dari kalangan artis hingga warga biasa. Padahal ikatan keluarga yakni ikatan yang paling kuat di antara ikatan yang lain. Dalam keluarga ada korelasi ijab kabul suami-istri, korelasi orang bau tanah dan anak, yang mana komposisi keluarga tersebut tidak sanggup tergantikan. Bila korelasi yang menyerupai ini saja masih berantakan, apalagi hanya korelasi dalam masyarakat. Bisa jadi lebih rentan perpecahan.
Inilah satu dari sekian banyak dampak yang diakibatkan oelah banyaknya insan yang tidak memahami arti sebuah keluarga. Bila diartikan secara sederhanya keluarga berati saling melindungi, saling percaya, saling menyebarkan rasa, saling menghormati dan sling menguatkan ikatan. Oleh alasannya itu di dalam makalah ini diulas secara tuntas materi yang berafiliasi dengan keluarga, menyerupai konsep dasar keluarga, persiapan dalam pernikahan, cara menghadapi dinamika permasalahan dalam keluarga, serta menejemen keuangan yang baik dalam keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar dalam keluarga?
2. Seperti apa persiapan diri menuju pernikahan?
3. Bagaimana cara menghadapi dinamika duduk kasus keluarga?
4. Bagaimana cara memenej keuangan keluarga yang baik?
5. Bagaimana mewujudkan keluarga sehat?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk Memahami konsep dasar keluarga.
2. Untuk memahami apa saja persiapan menuju pernikahan.
3. Untuk memahami cara menghadapi dinamika permasalahan keluarga.
4. Untuk memahami menejemen keuangan keluarga yang baik.
5. Untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Contoh Pembahasan Makalah
Ini yakni inti dari semuah makalah. Pada potongan inilah kau memaparkan segala teori, metode penelitian, sasaran penelitian dan pembagian terstruktur mengenai atas penelitian atau laporan hasil inovasi di lapangan. Sekaligus menjelaskan permasalahan yang ditulis dalam potongan pertama, yaitu rumusan masalah.
Pada potongan ini disajikan data-data ilmiah yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif serta teori-teori yang digunakan untuk menguatkan gagasan yang kau angkat.
Data penelitian sanggup disajikan dalam bentuk diagram, tabel atau grafik yang gampang dipahami oleh pembaca. Jika data yang didapat berupa hasil wawancara maka pemakalah sanggup menuliskan kutipan dari narasumber.
Hati-hati, dalam potongan pembahasan ini biasanya muncul perkiraan penulis yang subjektif. Sehingga ia menuliskan berdasarkan opininya. Padahal semua perkiraan yang ada dalam pembahasan ini harus berdasarkan tumpuan yang berupa literatur ataupun data empiris.
Berikut pola pembahasan makalah yang baik:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. INSEKTISIDA NABATI
Insektisida yakni suatu macam dalam lingkup pestisida di samping yang lainnya. Definisi umum dari pestida yakni pembunuh hama, berasal dari kata pest yang berarti hama, dan sida berasal dari kata ceado yang berarti pembunuh atau racun. Macam-macam pestida antara lain : Insektisida, Fungisida, Rodentisida, Herbisida, Nematisida, Bakterisida, Virusida, Acorisida, Mitisida, Lamprisida dan lain-lain. Menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 batasannya yakni sebagai berikut :
- Memberantas atau mencegah hama penyakit yang merusak tanaman, potongan tumbuhan atau hasil-hasil pertanian.
- Memberantas gulma.
- Memetaikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
- Mengatur/merangsang pertumbuhan tumbuhan atau potongan tumbuhan (tidak merusak pupuk).
- Memberantas atau mencegah hama luar pada binatang peliharaan/ternak.
- Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga.
- Memberantas atau mencegah binatang yang sanggup mengakibatkan penyakit pada insan atau binatang.
Syarat-syarat pestisida untuk dijadikan percobaan harus meliputi formula serta percobaan crop (pada tanaman). Untuk mengetahui efisien dari insektisida tersebut, haruslah memeperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
- Daya bunuhnya
- Penggunaan yang mudah
- Daya tahan terhadap iklim
- Berbahaya atau tidaknya terhadap insan dan hewan-hewan peliharaan
- Berbahaya atau tidaknya terhadap predator
- Penggunaannya sanggup dipertanggungjawabkan
Tentang insektisida ini, kita mengenal pula adanya insektisida organik dan inseksida sintesis. Yang dimaksud dengan insektisida organis yaitu yanng berasal dari tanaman, misal : akar tuba, nikotin, dan lain-lain. Dan yang dimakasud dengan insektisida sintetis yakni yang dibuat, menyerupai : air raksa, timah, arsenat dan lain-lain.
Inektisida organik atau dengan kata lain insektisida nabati yakni materi aktif tunggal atau beragam yang berasal dari flora yang datpat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu flora (OPT). Pestisida nabati ini sanggup berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya (Anonymous, 2002).
Secara umum insektisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang materi dasarnya berasal dari flora yang relatif gampang dibentuk dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karen terbuat dari materi alami atau nabati maka jenis pestisida ini bersifat gampang terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif kondusif bagi insan dan ternak peliharaan lantaran residu gampang hilang (Anonymous, 2002).
2.2. INSEKTISIDA NABATI
Insektisida yakni suatu macam dalam lingkup pestisida di samping yang lainnya. Definisi umum dari pestida yakni pembunuh hama, berasal dari kata pest yang berarti hama, dan sida berasal dari kata ceado yang berarti pembunuh atau racun. Macam-macam pestida antara lain : Insektisida, Fungisida, Rodentisida, Herbisida, Nematisida, Bakterisida, Virusida, Acorisida, Mitisida, Lamprisida dan lain-lain. Menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 batasannya yakni sebagai berikut :
- Memberantas atau mencegah hama penyakit yang merusak tanaman, potongan tumbuhan atau hasil-hasil pertanian.
- Memberantas gulma.
- Memetaikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
- Mengatur/merangsang pertumbuhan tumbuhan atau potongan tumbuhan (tidak merusak pupuk).
- Memberantas atau mencegah hama luar pada binatang peliharaan/ternak.
- Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga.
- Memberantas atau mencegah binatang yang sanggup mengakibatkan penyakit pada insan atau binatang.
Syarat-syarat pestisida untuk dijadikan percobaan harus meliputi formula serta percobaan crop (pada tanaman). Untuk mengetahui efisien dari insektisida tersebut, haruslah memeperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
- Daya bunuhnya
- Penggunaan yang mudah
- Daya tahan terhadap iklim
- Berbahaya atau tidaknya terhadap insan dan hewan-hewan peliharaan
- Berbahaya atau tidaknya terhadap predator
- Penggunaannya sanggup dipertanggungjawabkan
Tentang insektisida ini, kita mengenal pula adanya insektisida organik dan inseksida sintesis. Yang dimaksud dengan insektisida organis yaitu yanng berasal dari tanaman, misal : akar tuba, nikotin, dan lain-lain. Dan yang dimakasud dengan insektisida sintetis yakni yang dibuat, menyerupai : air raksa, timah, arsenat dan lain-lain.
Inektisida organik atau dengan kata lain insektisida nabati yakni materi aktif tunggal atau beragam yang berasal dari flora yang datpat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu flora (OPT). Pestisida nabati ini sanggup berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya (Anonymous, 2002).
Secara umum insektisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang materi dasarnya berasal dari flora yang relatif gampang dibentuk dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karen terbuat dari materi alami atau nabati maka jenis pestisida ini bersifat gampang terurai (bio-degradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif kondusif bagi insan dan ternak peliharaan lantaran residu gampang hilang (Anonymous, 2002).
Contoh Penutup Makalah
Pada potongan epilog ini berisi kesimpulan besar dari seluruh pembahasan teori dan data dalam makalah. Kesimpulan bisa jadi sesuai dengan hipotesa awal namun bisa juga kesudahannya berbeda. Tapi yang terang kesimputan harus mengandung tanggapan atas tujuan yang dituliskan dalam potongan 1.
Penutup biasanya juga berisi saran dari penulis. Sekaligus disampaikan apakah hal penelitian itu cukup memuaskan atau masih perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Contoh Makalah #1 Penutup Makalah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari klarifikasi di atas, maka dapa diketahui bahwa LFER merupakan korelasi linear antara logaritma dari suatu laju konstan atau konstanta kesetimbangan untuk satu seri reaksi dan logaritma dari laju konstan atau konstanta kesetimbangan untuk reaksi yang terkait. Hubungan ini juga di sebut dengan korelasi energi linear Gibbs. Persamaan hammet yakni salah satu persamaan yang mengikuti LFER ini. Pada persamaan hammet dinyatakan adanya korelasi kuantitatif untuk menghitung imbas substituen terhadap reaktivitas molekul, yang di nyatakan dalam rumus:
log k/ko = σρ …………(i)
dengan k = tetapan hidrolisis ester tersubstitusi meta atau para,
ko = tetapan hidrolisis yang bekaitan dengan senyawa tak tersubstitusi,
σ = tetapan substituen,
ρ = tetapan reaksi.
Bila dilihat dari persamaan diatas, yang paling kuat dalam persamaan hammet yakni tetapan subtituen (σ) dan tetapan reaksi (ρ). Tetapan substituen merupakan harga log kx/kH, ini berarti bahwa kalau σx berharga positif memerikan klarifikasi bahwa harga Kx lebih besar dari pada harga Ko atau sanggup dinyatakan bahwa keberadaan gugus x akan memperlihatkan kemudahan terhadap terjadinya reaksi, sedangakan besarnya ρ sanggup dianggap sebaaii ukuran perubahan dalam kerapatan muatan pada sentra reaksi selama pembentukan keadaan reaksi.
Untuk mengakomodasi imbas konjugasi-lewatan yang disebabkan oleh gugus pemberi electron yang terikat pada posisi para terhadap sentra reaksi, maka didefinisikan tetapan substituent baru, yaitu σp+. dengan demikian, tersedia dua tetapan substituent untuk gugus yang berposisi para terhadap sentra reaksi, yaitu σp dan σp+ untuk gugus pemberi electron σp dan σp– untuk gugus penarik electron yang penggunaannya bergantung pada ada dan tidaknya imbas konjugasi-lewatan dalam tahap penentu laju reaksi.
Terdapat suatu persamaan Hubungan energi bebas linear dalam kimia organik fisik dimana merupakan versi modifikasi dari persamaan Hammett yang menyumbang imbas resonansi ditingkatkan dalam reaksi elektrofilik para dan meta tersubstitusi pada senyawa organik. Persamaan ini memperlihatkan ukuran tingkat stabilisasi resonansi untuk struktur reaktif yang membangun muatan (positif atau negatif) dalam keadaan transisi.
Adapun fungsi dari persamaan Hammet sanggup dilihat dari sudut pandang berikut :
- Perhitungan harga K dan k
- Penyimpangan dari garis lurus
- Penyimpangan cekung ke atas
- Penyimpangan cembung ke bawah
3.2 Saran
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Contoh Makalah #2 Penutup
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Bahwa perbedaan yang paling fundamental antara Prinsif konvensional dan prinsif Syariah dalam penerapan aturan perbankkan, terletak pada penetuaan “Sesuatu hal yang diperjanjikan” dan“Sebab Yang Halal” dalam merumuskan suatu klausul perjanjian untuk melaksanakan trnasksi Sipan-Pinjam. sehingga pada prakteknya perbankan Prinsif syariah sering menggunakan cara-cara prinsif konvensional dalam menjalankan Usahanya.
Bahwa berdasarkan Hemat Kami, hitungan keuntungan Bank lebih besar dengan bagi hasil dalam prinsif Syariah ketimbang dengan sistim bunga pada prinsif Konvensional. Sehingga hal ini yang mendorong para pelaku perjuangan terus mempertahankan Bank yang menganut prinsif Syariah ini.bahwa kepastian aturan dan Resiko sangat rentan dalam Bank yang menganut prinsif Syariah, ketimbang Bank yang menganut Prinsif Konvensional, hal ini disebabka dalam perumusan-perumusan Akadnya tidak mengandung Jaminan yang kuat bagi pihak Bank dan Nasabahnya. Bahwa Tidak disebutkkan secara Spesifik Lebaga Negara atau forum Bantu Negara yang menentukan Sebab Halal dan Haram dalam ketentuan Prinsif Syariah, menciptakan Mengundang Interpretasi yang Rancu Legitimasi Hukum yang digunakan
Bahwa pada Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 wacana perbankkan syariah masih banyak kekurangan dan kejanggalan, maka perlu ada perubahan untuk menjamin kenyamanan Masyarakat dan Pengelola Bank dalam menjalankan Sistim perbankkan yang menganut prinsif syariah.
- PENUTUP
Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan kami dalam penulisana makalah ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas keritik teman-teman dan dosen pembimbing mata kuliah perbandingan aturan kami ucapkan termakasi.
Contoh Daftar Pustaka Makalah
Daftar pustaka berisi sumber-sumber tumpuan yang dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan makalah. Sumber rujukan bisa berupa buku, jurnal, skripsi, gosip atau dari internet. Masing-masing sumber mempunyai cara penulisannya sendiri dalam penulisan pustakanya.
Fungsinya untuk mnunjukkan kepada pembaca sumber-sumber data dan teori dalam makalah sehingga sanggup membangun kepercayaan pembaca terhadap keilmiahan makalah.
Susunan penulisan daftar pustaka secara urut yakni nama penulis, tahun terbit, Judul buku/karya, tempat terbit dan nama penerbit.
Terlalu panjang pembahasan mengenai daftar pustaka. Kamu bisa menonton video ini untuk mempelajarinya.
Selanjutnya perhatikan contoh-contoh daftar pustaka makalah berikut ini:
Contoh makalah #1 daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Catherine,dkk. 2008. Inorganic Chemistry Third Edition, England. Preantice Hall
Cotton, dkk. 2000. Kimia Anorganik DasaR. Jakarta .U-I Press
E.Brady, James. Kimia Universitas Asas dan Struktur,jilid 2, Tangerang. Binapura Aksara
Petrucci, Ralph H. 1985 . Kimia Dasar : Prinsip Dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Van Arkel, A.E., and de Boer, J.H.1925. Preparation of Pure Titanium, Zirkonium, Hafnium, and Thorium Methal : Zeitschrift fur Anorganishe und Allgemeine Chemie, v. 148, p. 345-350.
Contoh Makalah #2 Daftar Pustaka
Contoh Lampiran Makalah
Lampiran makalah yakni dokumen tambahkan ke dalam makalah untuk melengkapi dokumen utama. Fungsinya sebagai data pelangkap untuk mendukung atau menguatkan gagasan dalam makalah.
Lampiran sanggup berupa teks, dokumen pendukung, hasil survey, kuitansi, kliping, gambar/foto, grafik atau tabel. Lampiran tersebut terlalu panjang apabila diletakkan di dalam makalah. Oleh alasannya itu diletakkan di selesai (di lampiran), sesudah daftar pustaka.
Lampiran sifatnya opsional di dalam makalah. Boleh ada dan boleh juga tidak ada. Berikut ini pola lampiran makalah yang berbentuk tabel. Banyak pola lain bentuk lampiran yang bisa kau kembangkan.
LAMPIRAN 2. Data Pengamatan
L.2.1 Titik Nyala (Pour Point) Metode ASTM D-97
No. | Perlakuan | Pengamatan |
1.
2.
3.
4. 5.
6. 7.
8.
9. | Sampel dituang dalam test jar hingga tanda batas Ditutup dengan gabus yang sudah terdapat termometernya Dipanaskan hingga suhu memperlihatkan 115 °F Diturunkan hingga suhu kamar 85 °F Test jar dimasukkan dalam kolam pendingin Diamati setiap penurunan 5 °F Test jar dimiringkan hingga sampel mengental Dicatat suhu sampel dikala sudah mengental Ditambah 5 °F dan dilaporkan sebagai nilai titik tuangnya (pour point) | Sampel berwarna hitam pekat
To = 115 °F
Test jar berisi sampel di dalam kolam pendingin
Sampel sedikit mengental Sampel mengental atau sudah tidak sanggup mengalir Pour point I = 76 °F Pour point II = 75 °F |
Contoh Makalah Bahasa Indonesia Secara Utuh PDF
Kesalahan yang Sering Terjadi Dalam Menulis Makalah
- Paragraf/Alenia Tidak Efektif
- Banyak pemakalah yang belum mengerti bagaimana menulis paragraph yang baik dan benar. Oleh karenanya makalah menjadi tampak tidak terjadwal sebelumnya.
- Misalnya paragraf terlalu panjang dan berbelit-belit sehingga sulit ditemukan gagasan utamanya. Kemudian ada juga pemakalah yang menciptakan paragraf hanya terdiri dari 1 kalimat saja, kemudian di-enter untuk menciptakan paragraf baru. Ini juga tidak efektif.
- Paragraf yang baik terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama bisa di depan, belakang atau tengah. Lihat contoh makalah!
- Tidak ada koherensi antar kalimat. Paragraf yang baik selalu memenuhi unsur koherensif. Yakni mempunyai kesatuan isi atau topik pembahasan yang runut. Tidak berdiri sendiri-sendiri.
- Kesalahan dalam menciptakan kalimat makalah
- Banyak kalimat yang tidak sempurna, yaitu kalimat yang hanya mempunyai unsur S-P (subyek dan predikat) saja. Kalimat menyerupai ini tidak layak masuk dalam paragraf makalah yang baik.
- Kalimat yang terlalu panjang hingga lebih dari 10 baris. Hendaknya kalimat tidak terlalu panjang.
- Tidak ada kalimat kesimpulan. Pemakalah seharusnya menciptakan kalimat kesimpulan yang dirangkum dari informasi dari kalimat-kalimat sebelumnya. Kalimat kesimpulan berfungsi sebagai kalimat penegas dalam paragraf makalah.
- Sering salah dalam menerapkan EYD (Ejaan yang disempurnakan)
- Misalnya serinng tertukar antara kata penghubung dan kata depan.“dirumah” seharusnya “di rumah”.
- “di makan” seharusnya “dimakan”.
- “sebagai berikut : ” seharusnya “sebagai berikut: “ (tanpa spasi)
- Dan masih banyak kesalahan EYD lainnya.
- Kesalahan dalam mengambil media
- Mengambil gambar, grafik, diagram atau tabel tanpa menyertakan sumbernya. Hal ini yakni hal terlarang dalam dunia pendidikan.
- Kesalahan dalam mengutip
- Banyak pemakalah yang tidak mengerti wacana tehnik mengutip. Tehnik mengutip ada 2, yakni kutipan eksklusif dan tidak langsung.
- Kutipan eksklusif dalam makalah hendaknya diawali dengan titik dua dan tanda petik dua di awal dan akhir. Kutipan eksklusif diawali dengan karakter kapital. Tidak dibenarkan menulis kutipan dengan karakter tebal.
- Dan bila hendak mengutip secara tidak eksklusif hendaknya pemakalah menulis ulang dengan bahasanya sendiri tanpa mengubah sedikitpun esensi/inti argumen/fakta yang ada. Tidak eksklusif copas. Kecuali hadist atau ayat yang dilarang dirubah redaksinya. Kutipan tidak eksklusif berbentuk inklusif (menyatu dengan teks kalimat), biasanya diawali dengan ungkapan mengatakan, menyatakan bahwa, mengemukakan bahwa, atau beropini bahwa. Lihat pola makalah!
- Kutipan dalam bahasa abnormal atau daerah harus dicetak miring.
6. Tidak menyertakan daftar isi
- Pemakalah di kalangan pelajar atau mahasiswa masih banyak yang tidak mau menciptakan daftar isi dalam makalah. Mungkin karna alasan makalah tidak terlalu panjang sehingga tidak dibutuhkan daftar isi. Ini yakni pandangan yang keliru.
Lebih lengkap wacana kesalahan-kesalahan dalam menyusun makalah bisa kau baca disini.