Hallo sobat sharing.. Semoga sehat selalu dalam lindungan-Nya. Pada kesempatan ini saya kan sharing perihal teladan resume, cara membuatnya dan macam-macam perihal resume. Simak ya.
Resume sering dipakai dalam dunia pendidikan maupun karir. Dalam dunia pendidikan, mahasiswa atau dosen sering menciptakan resume dari suatu karya ilmiah, baik berupa buku, jurnal, makalah atau karya lainnya yang berbahasa Indonesia maupun Inggirs.
Kemudian dalam dunia karir, resume paling sering dibentuk oleh calon pelamar kerja. Dalam hal ini fungsi resume bergotong-royong hampir sama dengan CV (Curriculum Vitae). Hanya bentuknya sedikit berbeda, dan lebih singkat.
Isi Artikel
Pengertian Resume
Resume ialah suatu metode yang efektif untuk menyajikan suatu karya atau data yang panjang menjadi lebih singkat dan padat. Yaitu dengan cara mengambil bagian-bagian pokok yang lebih ringkas, dan membuang perincian / penjabarannya. Syaratnya resume dilarang berbeda dari data & karya aslinya.
Perbedaan Resume dan Rangkuman
Titik perbedaan antara resume dan rangkuman ialah pada susunannya. Resume disusun secara bebas, tidak harus sesuai dengan sumber. Meski begitu inti isinya harus tetap sama.
Sedangkan rangkuman ialah susunan ulang pokok bahasan dari suatu uraian yang panjang biar jadi lebih singkat.
Cara Membuat Resume
Sebenarnya cara menciptakan resume sangatlah gampang jikalau sudah terbiasa. Apalagi jikalau kau suka membaca dan gampang memahami bacaan. Setelah membaca uraian dan contoh-contoh di artikel ini kau akan bisa menciptakan resume kau sendiri.
Cara menciptakan resume saya bagi menjadi dua konteks, yaitu cara menciptakan resume karya ilmiah dan cara menciptakan resume lamaran kerja.
Cara Membuat Resume Karya Ilmiah
Setidak-tidaknya ada 4 tahap dalam menciptakan resume karya ilmiah:
- Membaca Naskah Asli Sampai Benar-benar Paham Isinya
Bila membaca sekali belum bisa memahami isinya dengan baik, maka bacalah berulang-ulang. Jika ada istilah-istilah yang belum dipahami, maka perlu digarisbawahi untuk kemudian dicari artinya. Hal itu dilakukan biar pemahamanmu benar-benar sempurna.
- Menemukan Gagasan Utama dan Mencatatnya
Setelah memahami keseluruhan isi naskah, selanjutnya kau harus menemukan pokok-pokok pikiran. Bila belum nmenemukan, baca kembali paragraf demi paragraf. Bila sudah ketemu, tuliskan semua poin-poin penting tersebut.
Oiya, dalam menemukan pokok fikiran dalam jurnal sedikit lebih sulit. Pokok pikiran jurnal tidak bisa ditemukan dalam paragraf-paragrafnya. Karena tidak semua paragraf jurnal mempunyai pokok pikiran. Sering kali paragraf dalam jurnal hanya berisi kutipan, atau data-data dari sumber tertentu. Jika diambil gagasan utama setiap paragrafnya, akan melebar kemana-mana.
Maka dalam mencari gagasan utama jurnal, rumusnya ialah temukan dulu paragraf utama yang merupakan pemikiran murni si penulis. Atau cara lainnya dengan mencari benang merah dari susunan paragraf-paragraf itu.
- Membuat Resume
Setelah semua poin gagasan utama terkumpul, maka susunlah sesuai dengan citra umum keseluruhan naskah yang masih kau ingat. Bila di jurnal atau karya lainnya banyak poin-poin sub judul, maka tidak perlu mengikuti ibarat itu. Karna sekali lagi, resume ialah ringkasan singkat.
Hindari eksklusif copy-paste goresan pena dari naskah, alasannya ialah kau hendak menciptakan resume yang mana berisi kalimat-kalimat gres dengan bahasamu sendiri. Bahasamu niscaya lebih gampang dipahami, alasannya ialah tidak menggunakan istilah dan kalimat-kalimat tingkat ilahi yang sulit dipahami.
Jika ada poin-poin yang bisa disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang sederhana, maka itu lebih baik.
- Membaca Lagi Resume yang Telah Jadi
Setelah resume jadi, kau perlu memeriksanya lagi untuk memastikan tidak ada kesalahan-kesalahan yang fatal. Seperti kesalahan penulisan, tanda baca, tata bahasa (EYD) dan lain-lain, semuanya harus diteliti.
Cara Membuat Resume Lamaran Kerja
Resume lamaran kerja sedikit berbeda dengan resume karya ilmiah. Tetapi pada hakikatnya berfungsi sama, yaitu untuk menyajikan data seseorang dengan singkat. Di Indonesia sendiri dalam melamar kerja lebih banyak yang menggunakan CV (Curriculum Vitae), meski masih ada yang menggunakan resume.
Inilah 4 tahap cara menciptakan resume lamaran kerja yang baik dan benar:
- Mempersiapkan Data-data Pribadi
Hal pertama yang harus kau persiapkan ialah semua data penting perihal diri kamu, yang mencakup pengalaman organisasi, riwayat pendidikan, riwayat pengalaman kerja (jika sudah pernah bekerja) atau mungkin prestasi-prestasi yang pernah kau raih.
- Menulis Resume
Ingat, bahwa resume ialah sajian data diri anda yang singkat. Maka tidak perlu bertele-tele dan terlalu panjang. Maksimal 3 halaman. Jika diberi kesempatan, kau bisa menjelaskan lebih detail perihal diri kau di wawancara / interview.
Jangan lupa mencantumkan semua kontak kau secara lengkap, baik nomer telefon, whatsap, email dan lain-lain. Jangan gunakan alamat email yang alay dan lebay, gunakanlah alamat yang formal sesuai nama kamu.
Tidak usah berpanjang lebar, eksklusif saja lihat di contoh-contoh resume di bawah ini.
Baca juga artikel terkait: Contoh Resensi
Contoh Resume Buku
Kelompok 2 MK : Sosiologi Pendidikan
Nama : Rusmansyah Bahan : Resume Buku
Nim : 150224057 Dosen Pembimbing : Mawardi Suta, M.A
Resume Buku Sosiologi Pendidikan
Bagian pertama :
Sosiologi secara harfiah atau etimologis berasal dari kata latin : Socius = sahabat ,kawan ,sahabat dan Logos = Ilmu pengetahuan. Makara sosiologi ialah ilmu tentanag cara berteman /berkawan/ dekat yang baik. Sosiologi yaitu perihal kekerabatan insan dengan manusia ( human relationship).(Alvin Bertrand.)
Objek sosiologi sesuai yang telah di uraikan di atas maka objeknya yaitu :
- Struktur sosial, jalinan dari seluruh unsur-unsur
- Unsur-unsur sosial, membahas perihal norma,kaidah sosial,lembaga sosial,kelompok sosial, dan lapisan sosial.
- Proses sosial, efek timbal balik antara banyak sekali segi kehidupan.
Sosiologi meruapakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendri. Dan Comte merupakan sosok “ Bapak Sosiologi”, alasannya ialah ia yang pertama kali memperkenalkan dan mempergunkan istilah sosiologi dalam pembahasan perihal masyarakat.
Sosiologi Sebagai Ilmu pengetahuan :
“ Ilmu” atau Science dalam Bahsa Arab bila diterjemaahkan dalam bahasa Indonesia berarti “pengetahuan”. Makara intinya bila di tinjau dari istilahnya, sama saja. Pengetahuan ialah segala sesuatu yang di ketahui seseorang dengan jalan apapun. Ilmu pengetahuan ialah pengetahuan seseorang yang di peroleh dengan penelitian yang mendalam, yang di peroleh dengan mempergunakan metode-metode -ilmiah. Metode Ilmiah ialah sesuatau yang di tempuh dengan cara-cara yang di pergunakan ilmu untuk hingga kepada pembentukan ilmu menjadi suatu kesatuan yang sistematis,organis,dan berkaitan secara logis.
Agar suatu pengetahuan sanggup di sebut ilmu pengetahuan harus memenuhi syarat :
- Jelas objek yang di bahasnya sehingga beda dengan ilmu-ilmu yang lain.
- Mempergunakan metode-metode ilmiah.
- Tersusun secara sistematis.
Di tinjau dari tujuan penggunaanya, ada dua jenis ilmu yaitu :
- Ilmu murni (pure science), ialah ilmu yang semata-mata untuk kepentingan ilmu itu sendiri,tidak di maksudkan untuk keperluan kehidpan sehari-hari contohnya ilmu kimia, ilmu matematika dan sebagainya.
- Ilmu terpakai/ ilmu mudah (applied science),ialah ilmu yang bertujuan untuk menerapkan hukum-hukum dna rumus-rumusnya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya ilmu kedokteran,ilmu teknik,ilmu pelayaran,dan sebagainya.
Bagian Kedua :
Sosiologi Pendidiakan Menurut Dictionary of Sociology, Sosiologi pendidikan merupakan sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan duduk kasus – duduk kasus pendidikan yang mendasar.
Menurut F.G. Robbins dan Brown, Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang membahas dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapat dan mengorganisasikan pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
Mengapa calon guru harus memahami dan di bekali sosiologi ?
- Perubahan sosial yang sangat cepat menimbulkan “cultural lang”, cultural ini merupakan sumber duduk kasus sosial dalam masyarkat dan juga dalam pendidikan duduk kasus ini terjadi.
- Guru seseorang eksekutif , informator,konduktor,dan sebaginya dan harus berkelakuan berdasarkan cita-cita masyarakat. Guru sebagai pendidik dan pembangun generasi gres yang sangat dibutuhkan tingkah laris yang bermoral tinggi demi masa depan bangsa dan Negara.
- Untuk bisa mengamati dan mengatasi sifat dan huruf siswanya untuk sanggup di mengkontrol dan mengatasi duduk kasus kenakalan remaja.
Pokok penelitian sosiologi pendidikan :
Menurut S. Nasution :
- Hubungan sistem pendidiakan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.
- Hubungan insan dnegan sekolah (analisis struktur sosial di sekolah).
- Pengaruh sekolah terhadapa kelakuan dan kepribadian sepihak di sekolah.
- Sekolah dalam masyarkat.
Berdasarkan UU Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 perihal sistem pendidikan nasional, di memutuskan dalam bab1,pasal 1, ayat 1, bahwa “ Pendidikan ialah perjuangan sadar untuk menyiapkan penerima didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran,dan latihan bagi perananya di masa yang akan datang. Sedangakan ayat 2 menyatakan bahwa “ pendidikan nasional ialah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Daftar Pustaka :
Nama Judul Buku : Sosiologi Pendidikan (Suatu analisis sosiologi tentang banyak sekali problem pendidikan.
Pengarang : Drs. Ary H. Gunawan.
Perpustakaan Nasional RI : Katalog dalam terbitan (KDT). Jakarta :Rineka cipta 2010,. Ix , 186 hlm : 21 cm
Cetakan : Ke – 2
Biblografi : hlm.185-186.
ISBN 978-979-518-758-5
Contoh Resume Jurnal (Identifikasi DNA)
RESUME JURNAL IDENTIFIKASI DNA
- Judul Penelitian
Determination of Nucleic Acid in Animal Tissues
- Peneliti
Giovani Cerrioti
- Sumber
Biol. Chem. 1955, 214:59-70. - Latar Belakang
Peneliti ingin membandingkan metode yang paling efektif dan akurat antara metode dengan reaksi indole, dan orsinol, untuk memilih / mengidentifikasi DNA dari jaringan hewan.
- Metode Penelitian
DNA dengan reagen indole: kurva standar dibentuk dengan sample DNA dari betis tikus, dan disiapkan berdasarkan metode hammarsten. Dilakukan pula variasi kondisi pada reaksi indole yaitu pemanasan larutan DNA dengan 0,1 N NaOH dan KOH namun tidak memperlihatkan hasil signifikan.
Reaksi pentosa dengan orcinol: 200 mg orcinol dilarutkan pada 10 mL HCl pekat, kemudian ditambah dengan larutan CuCl2 dan volume dibentuk 100 mL dengan HCl pekat. 5 mL larutan ini kemudian di campurkan pada 5 mL larutan yang akan di uji, dilakukan pemanasan selama 40 menit. warna yang terbentuk di ekstrak dengan isoamil alcohol dan dihitung konsentrasinya menggunakan spektrofotometer Beckman pada panjang geombang 675 nm.
- Hasil dan Pembahasan
Reagen indole: DNA yang diuji menghasilkan karakteristik basa N 13,4% ; basa P 8,0% ; adenine 10% ; guanine 7,4% ; sitosin 4,7% ; timin 8,4%.
Reaksi pentose dengan orcinol: Hasil dari uji, didapatkan karakterisasi DNA, basa N 14,5% ; basa P 8,3% , basa purin dan pirimidin 38,4% (guanine 0,86 ; adenine 0,64 ; sitidin 0,56 ; uridine 0,5 dan ribose 2,56 mmol/gram)
- Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan hasil yang tidak berbeda jauh antara identifikasi DNA menggunakan reagen indole dan orsinol. Oleh alasannya ialah itu sanggup dipakai kedua metode tersebut untuk mengidentifikasi DNA secara akurat.
Contoh Resume Buku (Elektroforesis Protein)
RESUME JURNAL ELEKTROFORESIS PROTEIN
- Judul Penelitian
Karakterisasi Protein Miofibril dari Ikan Kuniran (Upeneus moluccenesis) dan Ikan Mata Besar (Selar crumenophthalmus)
- Peneliti
Achmad Subagio, Wiwik Siti Windrati, Mukhammad Fauzi dan Yuli Witono
- Sumber
Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XV, No. 1 Th. 2004
- Latar Belakang
Ikan merupakan sumber protein hewani yang potensial, dengan kandungan protein 17-24% dari beratnya. Protein sebagai salah satu komponen penyusun materi pangan mempunyai peranan penting dalam memilih mutu produk pangan. Perlu adanya perjuangan pengembangan protein-based food ingredients dari ikan yang murah dan tersedia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat citra konkret perihal karakteristik fisikokimia, dan fungsional dari protein ikan kuniran dan mata besar yang sering menjadi ikan yang bermutu rendah, khususnya protein miofibrilnya yang sanggup dikembangkan menjadi food ingredients.
- Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu fraksinasi protein, preparasi protein myofibril, analisis berat molekul menggunakan metode SDS-PAGE, penetapan sifat fisik dan warna dengan metode collar reader, analisis proksimat, analisis asam amino, kelarutan terhadap pH pelarut, kelarutan terhadap larutan garam, daya gelasi, kegiatan dan stabilitas pengemulsi serta analisis data.
Analisis berat molekul menggunakan SDS-PAGE: gel yang diperoleh diwarnai dengan coornassie blue R-250. Standart protein yang dipakai berasal dari sigma chemical co. yaitu kit penciri protein BM rendah yang meliputi: serum albumin (66,2 KD), ovalbumin (45,0 kD) karbonat anhydrase (31,0 kD) dan lizozim (14,0 kD)
- Hasil dan Pembahasan
Fraksinasi protein pada kuniran menghasilkan 30-33% myofibril, dan pada ikan mata besar menghasilkan 42-43% myofibril. Analisis berat molekul menggunakan metode SDS-PAGE memperlihatkan ikan kuniran mempunyai aggregated myosin atau kemampuan agregasi yang lebih tinggi daripada ikan mata besar. Hasil SDS-PAGE juga memperlihatkan bahwa jumlah troponin T dan tropomyosin dari myofibril ikan kuniran lebih besar disbanding dengan ikan mata besar.
Uji sifat fisik warna myofibril didapat ikan kuniran mempunyai protein myofibril yang cerah disbanding ikan mata besar. Uji sifat kimia myofibril didapat bahwa komposisi asam amino dari ikan kuniran dan ikan mata besar tidak jauh berbeda, yaitu asam glutamate 20%, asam aspartate 10%, dan lisin 9%. Uji kelarutan terhadap pH memperlihatkan bahwa ikan mata besar mempunyai kelarutan pH yang lebih tinggi dari ikan kuniran. Uji daya gelasi menunjukkan ikan kuniran mempunyai daya gelasi lebih besar daripada ikan mata besar
- Kesimpulan
Walaupun ikan mata besar mempunyai protein myofibril lebih besar dari ikan kuniran, namun kualitasnya lebih baik dari ikan kuniran sehingga sanggup dikembangkan menjadi food ingredient.