Manusia yakni makhluk sosial, sehingga selalu membutuhkan seorang sahabat dalam menghadapi setiap episode hidup. Manusia harus menentukan dalam berteman biar tidak terjebak dalam pola hidup yang tidak baik. Ada beberapa kriteria untuk menentukan seorang teman. Diantaranya:
Isi Artikel
1. Suka mengingatkan pada kematian
Maaf ini bukan bermaksud horor yaa, hehe. Kenapa? Karena insan yakni tempatnya salah dan lupa. Kebanyakan orang lupa bahwa yang paling akrab dengannya yakni kematian. Sudah banyak tumpuan kejadian, orang-orang yang sangat hati-hati berjalan di tepi trotoar risikonya tertabrak kendaraan beroda empat yang ugal-ugalan hingga mati di tempat. Ada juga orang yang sedang santai di rumah tiba-tiba terkena serangan jantung atau angin duduk, risikonya mati muda.
Sangat berbahaya kalau kau mati mendadak dalam kondisi belum sholat, belum berhijrah atau sedang maksiat. Bisa jadi kau masuk dalam kategori mati su’ul khotimah. Naudzubillahi min dzalik. Kita semua berharap mati dalam kondisi siap, dalam kondisi tidak ada melalaikan kewajiban dan tidak melanggar larangan Allah SWT.
Maka beruntunglah orang yang mempunyai sahabat selalu mengingatkan pada “persiapan mati”. Karena tamat hidup sanggup tiba kapan saja. Bukan matinya yang harus kau takuti, tapi mati dalam kondisi jelek itu yang harus dihindari.
2. Tidak Suka menggunjing
Teman yang selalu menolak ketika diajak membicarakan malu orang yakni sahabat yang baik. Berarti ia juga selalu menolak ketika orang lain mengajaknya membicarakan kekurangan anda. Teman menyerupai ini harus kau jadikan sahabat. Karena ia niscaya menutupi kekuranganmu dan menjaga rahasiamu.
Jangan hingga salah menganggap bahwa sahabat yang baik yakni sahabat yang asyik diajak ngobrol tanpa ada batasan. Itu salah besar!
3. Hadir dalam kesulitan
Teman yang selalu hadir ketika sedang sulit harus kau jadikan sahabat dekat. Dia yakni orang yang memenuhi kriteria “sahabat” berdasarkan Ali Bin Abu Tholib RA. Dalam kisahnya, Sahabat Ali pernah ditanya seseorang, kurang lebih menyerupai ini:
“Wahai Ali, aneka macam yang berkunjung kepadamu. Sebenarnya berapa jumlah sahabatmu?”
Sayyidina Ali menjawab: “Nanti akan saya hitung ketika saya sedang kesulitan”
Jawaban Sahabat Ali ini menegaskan bahwa sahabat sejati yakni ia yang hadir dalam kondisi sulit / sempit.
4. Selalu menantangmu
Yaa, sahabat yang baik selalu menantang kamu, tapi tidak pernah meninggalkan kamu. Dia hanya ingin memacu semangat kau berjuang bersamanya. Indah bukan?
Ada ungkapan yang menyampaikan “motivasi terkuat sanggup jadi bukan tiba dari temanmu, tapi dari musuhmuu”. Sahabat yang baik biasanya akan menyamar menjadi lawan kamu, tapi ia menunggu kalau kau tertinggal.
5. Berakhlak baik
Pilihlah sahabat yang lebih baik perilakunya dari pada kamu. Agar kau menerima imbas yang baik darinya. Karena bertumbuh menjadi lebih baik itu berat dan sulit. Kamu butuh orang yang selalu mendorong langkahmu menuju lebih baik. Karena kau yakni cerminan dari temanmu. Jika temanmu baik maka otomatis kau akan terjaga dalam kebaikan. Begitu juga sebaliknya.
Rasulullah SAW bersabda “Seseorang sanggup dilihat dari agama sahabat dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah sahabat dekatnya.” (HR. Ahmad). Hadist nabi ini cukup besar lengan berkuasa menjadi landasan kita menentukan sahabat yang baik saja menjadi sahabat.
Selain itu, sahabat yang lebih baik atau lebih beriman sanggup menolong kau di akhirat. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “…setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya” (Hadist Bukhori dan Muslim). Jika di alam abadi nanti kau tidak masuk dalam kriteria penghuni syurga, maka sahabat baikmu tersebut akan mencari dan meminta kepada Allah untuk menaikkan kau ke syurga. Karena ia mencintaimu.
Itulah ciri-ciri sahabat yang baik buat kamu, semoga sanggup bertemu dengan teman-teman yang mempunyai kriteria di atas.