Sukses dalam bisnis mahasiswa sebelum lulus kuliah yakni dambaan semua orang. Tetapi tidak semua mahasiswa mau mengusahakannya. Sangat Sedikit mahasiswa yang serius mengejar kesuksesan sebelum lulus kuliah. Salah satu diantara yakni Mohammad Faisal Hidayat, mahasiswa D3 Tehnik Elektro Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini sukses membangun usaha sebelum lulus kuliah.
Seperti dilansir pada laman ristekdikti.go.id Mohammad Faisal menjadi mahasiswa kaya dari hasil usaha sendiri, bukan warisan dari orang tuanya. Faisal memulai usaha pada tahun 2013 dengan modal 1,3 juta. Dengan uang itu beliau nekat menyewa kios di Jalan Cempaka, Sekaran, erat kampus UNNES. Tidak disangka, produk miliknya yang bermerek “Its Milk” itu cukup diminati oleh masyarakat. Di bulan pertama saja Faisal bisa meraup laba 5 juta, bersih.
Faisal menjelaskan sempat kesulitan ketika nego sewa kios, “Saat nego saya bilang ke pemilik kios, Kalau bulan depan tidak bisa bayar saya siap diusir. Tapi saya bersyukur, ternyata saya bisa sanggup 5 juta. Uang itu saya pakai buat lunasi sewa kios,” terangnya.
Tak puas dengan satu outlet Its Milk, Faisal menduplikasi outletnya ke beberapa tempat. Hanya dalam kurun waktu 3,5 tahun saja ia telah mempunyai 15 outlet di 13 Kabupaten/Kota yang tersebar di 5 provinsi. Ia berhasil membuca cabang di Provinsi Jawa timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).
Dengan 15 outlet tersebut ia sanggup meraup omset 1 miliar rupiah per bulan. Dahsyat bukan. Outlet satu dengan yang lain berbeda omzet. Contoh outlet yang sepi hanya beromzet 30 jutaan, sedangkan outlet yang ramai bisa mencapai 400 juta. Faisal tidak menyampaikan dengan niscaya persentasi untungnya. Dia hanya memperlihatkan asumsi “kurang lebih 1/3 (dari omzetnya”.
Keuntungan itu tidak ia masukkan ke rekening pribadi. Ia hanya mengambil seperlunya saja, selebihnya selalu ia investasikan kembali untuk membuatkan Its Milk. Komitmen ini beliau pegang semenjak awal berbisnis.Tidak heren kalau bisnisnya berkembang pesat.
Isi Artikel
MOTIVASI BISNIS MAHASISWA
Keluarga besar Faisal pernah mengalami kebangkrutan. Waktu itu orang tuanya pernah usaha kecil-kecilan berdagang mainan. Bapaknya juga pernah menjadi pemborong di salah satu pelelangan ikan. Namun belum hingga membuahkan hasil sudah ditipu orang.
Kondisi Keuangan keluarganya yang kurang baik itu ia rasakan semenjak terjadi krisis moneter. Sehingga keluarganya harus berpindah-pindah. Mereka sempat tinggal di Bekasi beberapa saat, alasannya yakni tak berpengaruh mereka pindah lagi ke Klaten. Terakhir mereka kembali ke Brebes.
Faisal menceritakan pengalamannya yang tidak mengenakkan ketika tidak punya kendaraan beroda empat “Keluarga saya bukan keluarga kaya, keluarga biasa aja. Kalau bepergian ketika lebaran kami harus numpang kendaraan beroda empat om atau pakdhe. Mama dan adik-adik numpang om, saya dan bapak numpang pakdhe. Terpisah. Saya sedih” terangnya.
Sejak ketika itu ia bertekad ingin beli kendaraan beroda empat keluarga sendiri.
Faisal muda sempat tidak yakin untuk melanjutkan kuliah waktu itu. Tapi ketika ia diterima di Program D3 Tehnik Eloktro UNNES, ia nekat berangkat ke Semarang.
“Saat itu bisa dibilang modalnya zero. Mama gak kasih uang ketika itu. Mama pesan biar saya berusaha sendiri biar kuliah dan menghidupi diri di Semarang,” kenangnya.
Begitulah kondisi memaksanya untuk bergerak. Ia mulai dengan mencoba usaha sate aci (daerah lain menyebutnya cilok) memakai gerobak. Dengan gerobak yang sama pula ia pernah jualan olos dan coklat di sekitar kampus. Meski tidak hingga merugi, usaha-usaha itu sangat sedikit keuntungannya. Sehingga ia memutar otak lebih keras untuk menemukan usaha yang big profit.
Ikhtiarnya diberi jalan oleh Allah SWT. Di semester 3 ia mendapat dana usaha dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sebesar 5 juta. Dengan uang itu ia melalukan riset pasar, dan hanya menyisakan uang 1,5 juta saja untuk meng-eksekusi ide Its Milk.
Faisal merekrut 2 teman kuliah untuk membantu usahanya. Karena belum mempunyai uang cash, ia hanya bisa menjanjikan saham pada kedua rekan kerjanya itu.
TETAP KULIAH DAN BERORGANISASI
Meski telah sukses melewati star-up bisnis dan menguasai medannya, ia tetap berkomitmen mengejar prestasi kuliahnya. Terbukti ia lulus dengan indeks prestasi di atas tiga.
Organisasi juga tetap ia tekuni.Faisal aktif di BEM Universitas. Pada tahun 2013 ia terpilih menjadi salah satu menteri di BEM Universitas. Selain itu Faisal juga aktif di acara ekstrakulikuler Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Semarang. Benar-benar profil mahasiswa teladan yang patut dicontoh oleh mahasiswa/wi lain.
Sedikit ia mengisahkan masa-masa perjuangannya membagi waktu, “harus pintar-pintar bagi waktu. Kadang kuliah saya tinggalkan, kadang organisasi yang saya tinggal, kadang Its Milk saya tinggalkan juga,” terangnya.
Setelah lulus widuda D3 UNNES ia masih ingin melanjutkan S1 untuk mendapat gelar sarjana tehnik, dan mungkin juga hingga S2.
TAK LUPA BERSYUKUR
Diantara sekian banyak mimpi-mimpinya yang masih belum tercapai, ia tetap bersyukur. Salah satu bentuk rasa syukurnya, Faisal membagikan 1000 gelas susu Its Milk miliknya kepada wisudawan dan wisudawati seangkatannya hari selasa (7/3/2017) itu. Tidak hanya para wisudawan, Rektor UNNES prof. Dr. Fathur Rokhman beserta jajarannya juga ikut merasakan minuman yang diramu oleh Faisal.
MIMPI YANG TERCAPAI
Mimpi Faisal untuk membeli kendaraan beroda empat untuk keluarganya sekarang tercapai. Bahkan Tidak hanya satu, tapi empat sekaligus. Tiga kendaraan beroda empat dipakai untuk operasional bisnis dan satu kendaraan beroda empat untuk pribadi.
Bahagia bukan. Semoga kisah ini sanggup menjadi ide bagi kita.