PEMANASAN GLOBAL WARMING – Orang-orang bau tanah kita kadang bertanya, kenapa kini iklim dan cuaca tidak menentu. Musim juga tidak bisa ditebak. Pergantian isu terkini tidak terjadi sebagaimana 50 tahun silam. Mereka bertanya-tanya mengapa perubahannya begitu drastis.
Maka sebagai orang bakir kau harus bisa menjelaskan kepada mereka bahwa fenomena ini yaitu beberapa tanggapan dari global warming (pemanasan global). Dalam artikel ini akan dikupas lebih dalam mengenai dampak-dampak lain dari global warming.
Isi Artikel
Pengertian Global Warming / Pemanasan Global
Global warming (pemanasan global) yaitu peningkatan suhu rata-rata di atmosfer dan permukaan bumi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Artinya bumi mengalami perubahan drastis yang belum pernah terjadi di kurun zaman-zaman dahulu.
Menurut Badan Perlindungan Amerika Serikat global warming / pemanasan global yaitu peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi baik yang telah berlalu maupun yang tengah terjadi dikala ini.
Sedangkan berdasarkan National Wildlife Federation global warming / pemanasan global yaitu fenomena bumi yang semakin hari semakin panas, hujan semakin lebat yang berakibat banjir, topan yang lebih banyak dan kekeringan berkepanjangan.
Penyebab Global Warming / Pemanasan Global
Ada asap pastilah ada api. Sekarang ada fenomena global warming pastilah ada penyebab. Penyebab tersebuat yaitu sesuatu yang belum ada di jaman pra-modern. Berikut ini yaitu beberapa penyebab global warming / pemanasan global yang telah terdeteksi:
Polusi Karbondioksida
Penyebab global warming / pemanasan global yang pertama yaitu polusi karbondioksida. Karbondioksida dihasilkan oleh banyak sekali macam mesin dan industri di dunia. Diantaranya mesin mobil, mesin pembangkit listrik, dan lain-lain.
Berbicara mengenai mesin kendaraan, di Indonesia sendiri pertambahan volume kendaraan tak terkendali. Semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia juga niscaya akan meningkatkan seruan kendaraan berbahan bakar. Peningkatan ini juga belum diimbangi oleh pemerintah dengan aktivitas perjuangan pengurangan polusi.
Ketergantungan insan pada listrik juga semakin meningkat. Selalu muncul penemuan alat-lat bantu bertenaga listrik. Padahal listrik tersebut juga hasil dari mesin berbahan bakar BBM.
Polusi CFC
CFC yaitu gas kimia yang mengandung senyawa karbon, florin dan klorin yang terikat. Gas ini tidak berbahaya dalam jumlah sedikit, tapi jikalau terlalu banyak maka sanggup merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet. CFC merusak ozon lantaran banyaknya zat freon yang dilepaskan ke udara sehingga bereaksi dengan ozon.
Selain itu CFC juga sanggup mengakibatkan imbas rumah beling (pada point berikutnya akan dibahas tetang imbas rumah kaca). Gas ini sebagai emisi dari alat-alat elektronik pendingin ibarat kulkas dan AC yang pernah dipakai secara marak di tahun 1980-an. Baru sehabis diketahui bahwa CFC membahayakan lingkungan maka dihentikan penggunaannya.
Efek Rumah Kaca
Gas karbondioksida bergotong-royong dalam konsentrasi yang sedikit sangat bermanfaat bagi kehidupan. Namun jikalau terlalu banyak maka akan menjadi semacam lapisan di atmosfer. Lapisan inilah yang kemudian dianggap sebagai beling yang menjadikan efek rumah kaca.
Rumah beling yaitu analogi yang menggambarkan bagaimana terciptanya beling yang menyelimuti bumi. Cahaya matahari sanggup menembus lapisan beling tersebut hingga ke bumi. Hangat cahaya matahari sebagian kecil diserap oleh bumi dan sebagian besar dipantulkan.
Pantulan panas dari bumi tadi tidak bisa menembus lapisan beling sehingga dipantulkan kembali ke bumi. Panas matahari terperangkap di bumi sehingga suhu rata-rata di bumi semakin hari semakin naik. Fenomena ini menjadi salah satu penyebab global warming/ pemanasan global.
Efek Umpan Balik
Efek umpan balik bisa dikatakan sebagai imbas kelanjutan dari peningkatan suhu rata-rata bumi. Suhu bumi yang meningkat menciptakan penguapan air semakin banyak. Sehingga semakin banyak air di atmosfer.
Padahal air sendiri merupakan gas rumah beling yang sanggup menahan keluarnya panas dari bumi. Oleh alasannya itu pemanasan di bumi akan terus berkelanjutan. Tapi umur air di atmosfer tidak lebih usang dari karbondioksida.
Karenanya imbas umpan balik sedang menjadi materi kajian para ilmuan dikala ini.
Aktivitas Penebangan Pohon
Ibarat dunia ini makluk maka hutan yaitu jantung dan paru-paru dunia. Dia yaitu tempat bernafas kehidupan.
Kebutuhan insan akan kayu semakin besar. Selain untuk materi bangunan, kayu juga dipakai sebagai materi kertas dan lainnya. Eksploitasi kayu hutan tidak diimbangi dengan aktivitas reboisasi yang memadai.
Justru yang terjadi yaitu lahan hutan semakin berkurang lantaran dialih-fungsikan menjadi lahan-lahan pertanian atau kebun kelapa sawit. Bahkan pembukaan lahan gres itu dilakukan dengan cara memperabukan hutan. Pembakaran tersebut pastilah menimbulkan banyak asap berupa karbondioksida dan karbonmonoksida.
Fungsi hutan sangat sentral, salah satunya yaitu menguraikan gas CO2 (karbondioksida). Hilangnya lahan perhutanan menjadikan sirkulasi gas karbondioksida terganggu sehingga mengakibatkan imbas rumah kaca.
Penggunaan Pupuk Kimia yang Terlalu Banyak
Akhir-akhir ini penggunaan pupuk kimia dalam dunia pertanian meningkat berkali-kali lipat. Dahulu hanya cukup memakai pupuk kompos, kini banyak sekali jenis pupuk kimia digunakan. Meski begitu hasil panennya masih kurang maksimal.
Bahan pupuk kimia yang paling banyak yaitu nitrogenoksida. Bahan ini tiga ratus kali lebih berpengaruh memperangkap panas dari pada karbondioksida sehingga pengaruhnya sangat kuat.
Selain itu zat-zat kimia ini juga mempunyai dampak jelek sangat banyak dikala merasuk ke tanah, dan airnya kita minum.
Gas Metana dari Peternakan
Gas metana banyak dihasilkan oleh peternakan dan pertanian. Tidak bisa diremehkan, gas metana menempati urutan kedua mengakibatkan imbas rumah beling sehabis karbondioksida. Gas ini terbentuk pada dikala bahan-bahan organik diuraikan oleh kuman dalam kondisi minim oksigen, ibarat yang terjadi di persawahan.
Proses ini terjadi juga di usus binatang ternak ibarat sapi, pada dikala mereka melaksanakan pencernaan. Sehingga semakin banyak peternakan yang ada di masyarakat maka semakin banyak menyumbang gas metana.
Masyarakat yang semakin gemar mengkonsumsi daging sapi otomatis akan meningkatkan seruan pasar, dan akan meningkatkan peternakannya. Jadi, makan daging sapi juga bisa menyumbang dampak global warming lohh, hehe.
Semakin Banyak Bangunan Berbahan Kaca
Bangunan berbahan beling menjadikan semakin sedikit panas matahari yang diserap oleh bumi. Panasnya hanya dipantulkan saja. Sehingga mengakibatkan suhu bumi semakin panas.
Hal ini menjadi kiprah pemerintah untuk serius mengawasi pembangunan dan menerapkan hukum AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan).
Dampak Global Warming / Pemanasan Global
Dalam kehidupan sehari-hari sudah terlihat begitu banyak dampak dari global warming / pemanasan global. Apalagi bila dilihat dari beling mata scientific. Para ilmuan telah memperkirakan juga dampak dari global warming terhadap cuaca, iklim, perairan, suhu udara, pertanian dan lain-lain. Silakan simak!
Iklim Tidak Stabil
Para pakar dan ilmuan telah memprediksi bahwa global warming akan berdampak pada perubahan iklim. Pada kawasan yang panas udaranya akan semakin lembab lantaran semakin banyak air maritim yang menguap.
Semakin banyaknya air yang menguap akan berdampak pada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama akan semakin menambah panas bumi, lantaran air juga merupakan zat pembentuh rumah kaca.
Kemungkinan kedua akan terbentuk lebih banyak awan yang akan memantulkan eksklusif sinar dari matahari. Proses kedua tersebut lebih cantik lantaran sanggup menurunkan panas bumi.
Curah Hujan Meningkat
Kelembapan yang tinggi dan semakin besarnya air yang menguap menjadikan curah hujan meningkat tajam, yaitu sekitar 1% setiap derajat Fahrenheit peningkatan panas. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir curah hujan telah naik 1%.
Meski curah hujan meningkat namun air tersebut lebih cepat menguap lagi. Itulah kecacatan yang dirasakan oleh para petani dan pekebun.
Meningkatnya Suhu Global
Fenomena naiknya suhu global sanggup dibuktikan contohnya dengan keluhan petani di kota Batu Malang yang tidak bisa lagi menanam buah apel lantaran suhu disana sudah tidak hambar lagi. Apel hanya bisa berbuah dengan suhu dingin.
Saat hanya petani yang ketinggiannya diatas Kota Batu Malang yang bisa menanam buah apel, contohnya di kawasan Coban Rais.
Mencairnya ES di kutub
Selama global warming / pemanasan global suhu di kutub utara semakin hangat sehingga gunung-gunung es mencair. Semakin sedikit es yang terapung di lautan. Akibatnya daratan es juga semakin sedikit. Di kawasan subtropis semakin sedikit gunung yang puncaknya tertutup es.
Permukaan Laut Semakin Tinggi
Semuanya akan saling berhubungan. Es yang mencair di kutub-kutub dan gunung-gunung dalam volume yang besar mengalir ke laut. Volume air maritim semakin banyak sehingga meninggikan permukaan air laut. Artinya daratan semakin sempit.
Terjadinya Pola Penyimpangan El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina merupakan bentuk gejolak dinamika maritim dan atmosfer yang mensugesti cuaca di sekitar maritim pasifik. Keduanya yaitu bentuk penyimpangan iklim.
El Nino yaitu penyimpangan iklim di samudra pasifik yang ditandai dengan naiknya suhu permukaan maritim di cuilan tengah dan timur. Sedangkan La Nina yaitu kebalikannya yaitu menurunnya suhu permukaan air maritim di cuilan timur ekuator lautan pasifik.
Contoh tanggapan El Nino yaitu matinya aneka macam hayati di maritim dan rusaknya terumbu karang. Hal ini lantaran adanya apwelling. Yaitu arus naik ke permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar.
Gangguan Ekologis
Tumbuhan dan binatang merupakan merupakan entitas yang takkan bisa menghindar dari imbas global warming. Akibat perubahan suhu dan cuaca binatang cenderung bermigrasi ke kawasan yang lebih cocok. Tumbuhan pun akan menentukan bertumbuh di tempat yang lebih sesuai.
Bagi binatang dan flora yang tak bisa mencari tempat gres lantaran terhalang oleh ulah insan ibarat pembangunan, pertanian dan penebangan hutan, maka akan musnah.
Pergeseran Ekosistem
Pergeseran ekosistem sangat berbahaya lantaran sanggup meningkatkan penularan penyakit melalui air. Pertumbuhan ekosistem hawan, virus dan kuman berbahaya tak terkendali.
Dampak Sosial dan Politik
Dampak sos-pol tanggapan global warming difahami oleh elit negara-negara di dunia. Polemik global warming dihubungkan dengan industri di negara maju yang kurang memperhatikan efeknya terhadap global warming. Sementara negara berkembang dianggap paling berperan dalam penanggulangan global warming lantaran masih mempunyai hutan yang luas.
Cara Mengatasi Global Warming / Pemanasan Global
Cara mengatasi global warming / pemanasan global yaitu dengan menghilangkan atau mengurangi semua penyebabnya diatas. Peran pemerintah dan organisasi dunia sangat diperlukan.
Menghilangkan Karbon
Untuk menghilangkan karbondioksida diharapkan kepedulian semua pihak. Yaitu turut serta merawat pepohonan di hutan maupun di lingkungan rumah. Akan lebih baik lagi jikalau menanam pohon yang cepat pertumbuhannya, paling banyak menyerap karbondioksida dan paling banyak menghasilkan oksigen.
Adapun cara lain untuk mengurangi karbondioksida yaitu dengan cara menyuntikkannya ke dalam sumur gas. Ini juga berfungsi untuk mendorong sumur mengeluarkan minyak bumi ke permukaan.
Mengurangi penggunaan materi bakar fosil
Bahan bakar fosil sanggup dikurangi dengan mencari sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan.
Komitmen negara-negara industri mengurangi gas-gas rumah kaca
Mengendalikan pencemaran di negara-negara industri sangat mungkin dilakukan. Bahkan sudah dilakukan perjanjian internasional di Jepang yang dikenal dengan perjanjian kyoto.
Salah satu isinya yaitu mendorong negara-negara penghasil gas rumah beling terbesar untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5% di bawah emisi tahun 1990. Namun kita belum tahu apakah perjanjian ini sudah diimplementasikan dalam kegiatan industri mereka atau belum.
Menambah lahan hijau
Menambah lahan hijau baik berupa perhutanan maupun desain bangunan gedung-gedung yang sanggup bertumbuh tumbuhan hijau.
Hemat Listrik
Cara menghemat listrik bisa dengan memperhatikan hal-hal sederhana. Seperti membersihkan lampu dari debu. Karena debu sangat mengurangi penerangan. Cara lain bisa dengan mengurangi penggunaan AC.
Kurangi Penggunaan Kertas
Karena semakin besar penggunaan kertas akan semakin tinggi kebutuhan pohon yang ditebang.
Jika Global Warming / Pemanasan Global Terus Berlanjut
Sebagian ilmuan memprediksi apabila global warming / pemanasan global terus berlanjut maka hal-hal berikut ini akan terjadi.
- Hutan amazon bermetamorfosis gurun.
- Gurun sahara akan tumbuh banyak pepohonan.
- Angin topan yang dahsyat.
- Banyak binatang punah.
- Kota London akan karam pada tahun 2100an.
- Indonesia akan kehilangan banyak pulaunya lantaran tenggelam.
- Munculnya banyak terorisme lantaran politik ekonomi yang semakin tidak stabil.
- Pegunungan Alphen mencair.
- Tenggelamnya kepulauan malvida.
Dan masih banyak lagi fenomena luar biasa yang akan terjadi.